Minggu, 02 November 2025

Warga Gempar, Penyihir Gelar Ritual Api Unggun Terbuka Selama Sebulan

Tarian Api Penyihir di Tengah Malam

Tarian Api Penyihir di Tengah Malam

Di sebuah kota yang biasanya tenang, muncul sosok yang membuat warga gemetar. Seorang penyihir menyalakan api unggun hampir setiap hari, dari pagi hingga jam 3 dini hari. Selama sebulan penuh, ritual ini berlangsung di area terbuka, membuat warga panik dan memanggil pemadam kebakaran ketika kobaran api mulai membesar.

Kesaksian Warga

“Dia menatap api berjam-jam sambil memukul toples sebagai alat musik, kemudian menari di depannya. Kadang ia keluar ke jalan hotmix, seolah menantang siapa pun yang melihatnya,” – Warga setempat

Kobaran api yang dihasilkan seakan menyimpan bisikan entitas lain yang menunggu untuk dipanggil. Beberapa warga yang mencoba mendekat merasakan hawa dingin dan suara samar seperti bisikan dari dunia lain.

Pakar Fenomena Gaib

“Biasanya, orang yang memanggil entitas lain melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Terbuka seperti ini sangat berisiko dan bisa menjadi magnet energi gaib yang sangat kuat,” – Pakar fenomena supranatural

Keberanian penyihir ini menunjukkan seolah ia memiliki perlindungan dari ilmu tak terlihat. Bahkan kebakaran yang terjadi tidak menghentikannya dari melanjutkan ritualnya.

Reaksi Komunitas

Selama sebulan, ritual ini menjadi legenda kecil di kota tersebut. Banyak warga merasa takut, sebagian penasaran, tapi semua sepakat bahwa fenomena ini tidak bisa diabaikan. Warga dihimbau tetap waspada dan menjauh dari area ritual demi keselamatan.

Smule: A Platform That Honors the Dead and Forgets the Living

Smule: A Platform That Honors the Dead and Forgets the Living — Opinion

Smule: A Platform That Honors the Dead and Forgets the Living

Why Smule’s verification system celebrates ghosts instead of real artists.

Opinion • By Me

In a digital world that should celebrate creativity and activity, Smule has become a strange paradox. Many artist profiles that are no longer active—sometimes belonging to artists who have passed away—still wear the purple "verified" badge. Meanwhile, living independent artists who sing daily, interact with fans, and release original music find themselves without the same recognition.

Verification should be a straightforward signal of authenticity. For most platforms, the marker helps users identify official accounts and protects creators from impersonation. But when a verification system is frozen in time, its value erodes. A badge that points to a historical fact rather than current activity stops being a useful trust signal; instead it becomes a relic.

A system that stopped listening

Smule’s support response — that verification is no longer awarded and there is no application process — is short and final. That answer may avoid debate, but it raises a clear equity issue: if the platform is closed to new verification, why keep the badge at all? Why preserve an uneven legacy that favors accounts verified under different rules?

For independent creators who pour time and emotion into their profiles, the lack of opportunity is deeply frustrating. These are users who build communities, collaborate across borders, and introduce fresh talent. When a platform sidelines those contributors, it contradicts the stated goal of supporting creative expression.

"A dead account can’t sing duets, thank fans, or release new songs. Yet its badge remains—while the living are left unrecognized."

The credibility cost

Beyond individual disappointment, there is a credibility cost to Smule as a platform. Verification marks are shorthand for authenticity; when that shorthand stops making sense, trust in what the badge stands for weakens. Fans and users rely on visible cues to find reliable sources of music and community. When those signals are unreliable, everyone loses.

Platforms survive by evolving. Policies that were reasonable five years ago may not suit a growing and shifting creator base today. Refusing to revisit verification is effectively choosing a static archive over a living ecosystem—an odd choice for an app built around live singing and real-time interaction.

Fairness, transparency, and the way forward

What would a fairer approach look like? Smule could reopen verification with a transparent application process, clear requirements (such as linked official streaming profiles, MusicBrainz/Discogs entries, or distribution through recognized aggregators), and a path for re-evaluation. It could also introduce temporary verification markers for active creators that expire unless renewed—this would keep the badge meaningful and tied to ongoing activity.

At its core, this is about aligning incentives. If Smule wants to encourage active contribution, it should reward it. If it wants to preserve legacy profiles, it can do that without conflating legacy with current authenticity—two different categories can coexist without confusing users.

Conclusion

Smule remains a unique and powerful tool for singers around the world. But if the platform wants to continue being relevant to creators today, it must restore fairness and transparency to its verification system. Otherwise it risks becoming a museum of past voices while the living artists—the ones adding new songs, sparking conversations, and growing communities—sing on without recognition.

Jumat, 31 Oktober 2025

Wikipedia Sudah Ketinggalan Zaman untuk Orang Hidup

Wikipedia Sudah Ketinggalan Zaman untuk Orang Hidup

Wikipedia Sudah Ketinggalan Zaman untuk Orang Hidup

Dulu Wikipedia dianggap sebagai raja sumber informasi. Sekarang? Di era digital modern, Wikipedia sudah ketinggalan zaman. Platform ini tidak ramah untuk orang yang masih hidup, sementara orang yang sudah meninggal justru lebih mudah mendapatkan tempat—meski mereka tidak lagi hadir di dunia nyata.

Fenomena ini bukan sekadar teori. Banyak kreator konten, pengusaha, seniman, dan tokoh modern yang populer di dunia nyata tidak memiliki profil yang layak di Wikipedia. Sementara tokoh yang telah meninggal, bahkan yang tidak terlalu terkenal, sering punya artikel panjang dan lengkap.

1. Orang Hidup Selalu Jadi Sasaran “Sensor”

Artikel tentang orang hidup di Wikipedia kerap dipersoalkan, dipangkas, atau dihapus tanpa penjelasan jelas. Fakta yang valid pun mudah hilang.

  • Kreator digital, influencer, atau pengusaha muda populer sering tidak punya profil lengkap.
  • Artikel yang diterima biasanya singkat, dangkal, dan tidak mewakili prestasi nyata.
  • Hasilnya? Orang hidup sering terlihat terbatasi eksistensinya di dunia digital, padahal mereka populer di dunia nyata.

2. Orang Mati Lebih Diuntungkan

Orang yang sudah meninggal bebas dari risiko reputasi. Semua fakta, karier, dan pencapaian mereka mudah dipublikasikan dengan rinci.

  • Artikel orang mati sering lebih panjang dan lengkap dibanding orang hidup yang sama atau bahkan lebih populer.
  • Ini menunjukkan bias sistemik: Wikipedia lebih mirip arsip sejarah daripada cermin kehidupan modern.
  • Orang mati bisa “hidup kembali” secara digital, sementara orang hidup berjuang untuk mempertahankan eksistensi mereka.

3. Wikipedia Tidak Fleksibel untuk Kehidupan Modern

Di era digital, orang hidup banyak berkarya melalui media sosial, platform digital, dan inovasi kreatif. Sayangnya, Wikipedia tidak mampu mengikuti ritme ini.

  • Popularitas di Instagram, TikTok, YouTube, atau platform digital lain sering dianggap tidak penting.
  • Tokoh yang aktif dan berpengaruh bisa tidak memiliki profil yang layak, meski jutaan orang mengenal mereka.
  • Informasi online modern sering dianggap kurang kredibel, sehingga artikel ditolak.

4. Dampak Nyata bagi Individu

  • Kesulitan membangun reputasi online: Orang ingin dikenal profesional atau publik sulit tampil karena Wikipedia dianggap kredibel.
  • Kesenjangan antara popularitas nyata dan digital: Seseorang bisa populer di media sosial tapi tidak terlihat di Wikipedia.
  • Hilangnya sejarah hidup digital: Generasi aktif di dunia modern bisa kehilangan jejak mereka di arsip sejarah online.

5. Pelajaran Penting

  • Platform ini lebih cocok sebagai arsip sejarah, bukan sebagai cermin kehidupan modern.
  • Kehidupan digital dan pencapaian orang hidup sering tidak diakui sepenuhnya.
  • Individu dan komunitas harus mencari alternatif lain: situs resmi, arsip digital pribadi, atau platform media sosial.

Kesimpulan

Wikipedia sudah tidak relevan untuk orang hidup. Sistemnya lebih mengutamakan orang yang sudah meninggal, sementara individu aktif di dunia nyata sering diabaikan atau dipersulit.

Di era informasi modern, mengandalkan Wikipedia untuk mencerminkan dunia nyata adalah langkah ketinggalan zaman. Orang hidup, pencipta, inovator, dan tokoh modern membutuhkan ruang digital lain yang fleksibel, dinamis, dan akurat. Wikipedia bisa menjadi referensi tambahan, tapi tidak bisa menjadi satu-satunya tempat untuk membangun eksistensi digital seseorang.

Ketika Passion Menjadi Sasaran Bullying Online

Ketika Passion Menjadi Sasaran Bullying Online

Ketika Passion Menjadi Sasaran Bullying Online

Bermain dan belajar di dunia musik online terlihat menyenangkan, tapi pengalaman pribadiku mengajarkanku bahwa tidak semua interaksi digital aman.

Awal Kenalan dengan Penggemar Musik

Aku mulai mengenal seorang pria tua dari Indonesia yang sering meminta aku membuat minus one lagu-lagu langka. Aku membuatnya dengan senang hati, berpuluh-puluh minus one, kemudian menyanyikannya sambil berbagi di platform musik. Kami saling chatting di direct message dan awalnya terasa normal.

Berbagi Tips Nyanyi yang Disalahartikan

Suatu kali dia menanyakan bagaimana caraku belajar nyanyi dengan mudah. Aku berbagi teknik yang aku gunakan: memakai dua HP dan dua earphone, satu HP plus earphone plus mic untuk musik Smule di telinga kiri, dan satu HP plus earphone untuk mendengar penyanyi asli di telinga kanan. Sayangnya, informasi ini kemudian disalahartikan dan menjadi bahan gosip.

Fitnah dan Bullying

Setelah aku menolak undangan bertemu di restoran yang dia tunjuk, perilakunya berubah menjadi menyudutkan. Beberapa bentuk bullying yang aku alami antara lain:

  • Menyatakan cara belajarku mustahil dan meragukan teknikku.
  • Menyatakan nyanyian Mandarin-ku tidak jelas, meski aku berlatih dengan sungguh-sungguh.
  • Mengaitkan prestasiku dengan penampilan fisik, menyatakan aku pantas juara karena "cantik", padahal dia tidak pernah melihat wajahku.
  • Menyatakan usiaku sama dengannya hanya karena aku bisa menyanyikan banyak lagu lama.
  • Meragukan kemampuan membaca dan menulis Mandarin-ku.
Semua komentar dan tuduhan ini merupakan bentuk bullying digital dan fitnah yang membuatku sadar bahwa berbagi pengalaman atau kemampuan di dunia online bisa menjadi sasaran orang yang tidak menghargai usaha orang lain.

Pelajaran dari Pengalaman Ini

Pengalaman ini mengajarkanku beberapa hal penting:

  • Berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi atau teknik: meski niat baik, tetap bisa disalahartikan.
  • Fokus pada kualitas diri sendiri: jangan terlalu dipengaruhi penilaian orang yang salah memahami atau iri.
  • Jaga kesehatan mental: karena bullying digital bisa sangat melelahkan secara emosional.
  • Kesadaran bahwa tidak semua orang menghargai prestasi kita: tapi itu tidak mengurangi nilai diri kita.

Aku menulis kisah ini bukan untuk menuding siapa pun secara pribadi, tetapi untuk berbagi pengalaman nyata bahwa berbagi passion online juga bisa menghadirkan risiko. Kesadaran dan kewaspadaan adalah kunci untuk tetap aman dan percaya diri di dunia digital.

Ketika Dunia Karaoke Online Menjadi Ajang Konflik

Ketika Dunia Karaoke Online Menjadi Ajang Konflik

Ketika Dunia Karaoke Online Menjadi Ajang Konflik

Dunia karaoke online terlihat menyenangkan pada awalnya, tapi pengalaman pribadiku di Smule mengajarkanku bahwa ruang digital bisa penuh dengan konflik yang tak terduga.

Awal yang Menyenangkan

Awalnya aku baru bermain Smule dan mencoba duet dengan seorang pria tua dari Malaysia. Semua berjalan lancar dan menyenangkan. Musik, suara, dan interaksi terasa positif. Namun, seorang perempuan tua dari Singapura menentang aku duet dengan pria itu karena ia merasa pria tersebut adalah "kesenangannya".

Untuk menghindari konflik lebih jauh, aku memutuskan untuk berhenti melakukan duet dengannya.

Komentar yang Memicu Masalah

Segalanya mulai rumit ketika sebuah komentar muncul di lagu duetku. Komentar itu menyinggung perempuan tua dari Taiwan, yang selama ini membullyku. Aku segera menghapus komentar itu untuk menghindari masalah lebih besar.

Namun, pria tua dari Singapura sudah menyebarkan screenshot komentar tersebut kepada perempuan tua Taiwan, sehingga kemarahannya justru tertuju padaku, padahal aku tidak menulis komentar itu.

Dampak Serangan Online

Perempuan tua Taiwan ini sangat ahli dalam memanipulasi orang lain untuk menyerang targetnya, menggunakan berbagai cara agar dirinya sendiri tetap aman dari konsekuensi. Akunku menjadi sasaran serangan di berbagai media sosial, termasuk akun palsu dan kampanye fitnah yang dibuat untuk menekan dan melemahkanku. Bahkan anggota keluarga pihak lain ikut terlibat, memperburuk situasi. Semua ini menunjukkan bagaimana orang yang profesional dalam memanfaatkan media sosial bisa membuat korban menjadi sasaran tanpa bisa langsung membela diri.

Pelajaran dari Pengalaman Ini

Pengalaman ini mengajarkanku beberapa hal penting:

  • Hati-hati dengan komentar dan unggahan: meski niat baik, tetap bisa disalahartikan.
  • Jaga privasi dan keamanan akun: celah kecil bisa dimanfaatkan pihak berniat buruk.
  • Fokus pada kesehatan mental: menghadapi bullying online sangat melelahkan.
  • Berpikir jernih sebelum bereaksi: tidak semua kemarahan atau serangan adil.

Aku menulis kisah ini bukan untuk menuding siapa pun secara pribadi, tapi untuk berbagi pengalaman nyata di dunia digital. Konflik online bisa terjadi kapan saja, dan penting untuk tetap bijak, waspada, dan menjaga diri.

Pengalaman mengejutkan menulis di Wikipedia: artikel hilang, sistem menekan Medium, dan pelajaran penting bagi penulis online di era modern

Pengalaman Mengejutkan Menulis di Wikipedia: Kenapa Medium Selalu Muncul dan Artikel Bisa Hilang?

Pengalaman Mengejutkan Menulis di Wikipedia: Kenapa Medium Selalu Muncul dan Artikel Bisa Hilang?

Pernahkah kamu menulis artikel dengan hati-hati, menyertakan semua referensi yang valid, dan merasa sudah melakukan yang terbaik, tapi tiba-tiba karya itu dihapus atau mendapat report tanpa alasan jelas? Inilah yang aku alami di Wikipedia.

Awal Menulis dengan Hati

Setiap kata yang kutulis berasal dari penelitian dan referensi yang valid. Aku menaruh hati dan pikiran dalam setiap paragraf. Aku bahkan menyiapkan sandbox untuk memastikan hasil publikasi sempurna.

Kontroversi yang Tak Terduga

Setelah artikel dipublikasikan, aku menghadapi report dan suntingan tanpa penjelasan. Rasanya seperti semua usaha dan waktu yang kuhabiskan lenyap begitu saja. Proses ini mengajarkanku bahwa menulis di platform publik bisa sangat menantang secara emosional.

Observasi Mengejutkan

Yang menarik, aku melihat ada artikel lain yang mirip dengan artiklku, dibuat dua tahun lalu dan aman. Pranala luarnya hanya satu: Instagram pemiliknya. Dari sini aku belajar bahwa artikel bisa bertahan lama karena jaringan penulis berpengalaman, bukan semata kualitas konten.

Wikipedia vs Medium

Ada fenomena menarik: Wikipedia tampak menekan pranala dari Medium, sedangkan Medium selalu muncul paling atas di Google Search. Hal ini menunjukkan bahwa visibilitas online kini lebih dipengaruhi algoritma mesin pencari dan strategi platform daripada kualitas artikel semata.

Pelajaran Berharga

  • Nama kita sebagai tokoh publik di Wikipedia tidak lagi mempengaruhi kepopuleran.
  • Kepopuleran online kini bergantung pada konten asli, interaksi audiens, dan strategi digital modern.
  • Pengalaman menulis di Wikipedia adalah pembelajaran, bukan ukuran kesuksesan digital.
  • Platform modern seperti Medium atau blog pribadi menawarkan kontrol dan visibilitas lebih besar.

Kesimpulan

Dari pengalaman ini, aku lebih realistis. Kepopuleran online tidak ditentukan oleh artikel lama atau satu platform tertentu. Fokus pada konten autentik, interaksi nyata, dan strategi digital modern adalah kunci agar karya kita tetap relevan dan terlihat di dunia digital saat ini.

Rabu, 01 Oktober 2025

Minyak Urapan

Bayangkan sebuah malam sunyi, ketika semua lampu padam dan hanya detak jam yang terdengar. Suamimu tiba-tiba mengoleskan minyak yang katanya dari Israel ke kulitmu. Sekejap, aroma kayu manis dan mur memenuhi ruangan. Awalnya terasa hangat… tapi kemudian, hawa itu berubah. Ada sesuatu yang menempel di kulitmu, sesuatu yang bukan sekadar minyak.

1. Sentuhan yang Menjanjikan Perlindungan

Konon, minyak urapan ini dipakai untuk doa dan perlindungan. Bila niatnya murni, tubuh terasa ringan, hati tenteram, seakan ada cahaya lembut yang menutupi aura. Tapi apa jadinya jika niat itu tersembunyi?

2. Manipulasi yang Tak Terlihat

Ketika minyak disentuhkan diam-diam, tanpa izin, tubuhmu bisa merasakan sesuatu yang menekan. Energi seolah ditarik keluar perlahan, seperti tangan tak terlihat menahan gerakanmu. Bayangan di sudut kamar tampak lebih gelap, dan udara dingin menembus dari tempat-tempat yang tak masuk akal. Pikiranmu menjadi sulit fokus, hati gelisah tanpa alasan jelas. Rasanya seperti ada yang mengintai dari balik dinding.

3. Kegelapan yang Mengikat

Dalam versi paling gelap, minyak ini bisa menjadi medium ritual tersembunyi. Energi batinmu bisa diikat, kekuatan aura disedot, dan ketergantungan halus terbentuk. Malam terasa panjang, bisikan samar terdengar di telinga, bayangan bergerak tanpa arah, dan setiap langkahmu seperti diikuti sesuatu yang tak bisa kamu lihat. Bahkan perlindungan ilahi yang seharusnya masuk terasa tertutup, digantikan oleh lapisan gelap yang sulit diterobos.

Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

Jika hatimu menolak sentuhan itu, jangan tunggu lebih lama. Lakukan ritual pembersihan dengan fokus:

  1. Mandi spiritual dengan air, garam, bunga, dan doa Namo Amituofo 108x. Rasakan energi asing mengalir keluar dari tubuhmu, seperti asap hitam yang memudar ke udara.
  2. Bersihkan bagian tubuh yang terkena minyak dengan air jeruk purut dan garam. Rasakan lapisan energi gelap luruh perlahan, meninggalkan sensasi lega yang menenangkan.
  3. Periksa hatimu: apakah energi membaik atau memburuk? Jika memburuk, lakukan pembersihan segera. Jangan biarkan bayangan itu menetap lebih lama, karena ia bisa berkembang di malam-malam berikutnya.

Ingat, minyak yang terlihat biasa bisa menjadi jendela bagi energi gelap yang mengintai. Jangan anggap sepele sensasi dingin, tekanan di tubuh, atau tatapan yang terasa mengikuti—itu bisa menjadi pertanda bahwa ada kekuatan tak terlihat yang mencoba masuk. Malam akan terasa panjang dan sunyi, tetapi langkahmu untuk membersihkan diri adalah satu-satunya perlindungan nyata dari kegelapan itu.

SANTET LEWAT MEDIA ANJING

Malam itu terasa lebih berat dari biasanya. Saat aku menyalakan lampu ruang tamu, bayangan bergerak di sudut mata. Ada tatapan—mata anak anjing itu menembus kegelapan, menembus auraku. Detak jantungku memecut, tapi tubuhku terasa tak bisa bergerak. Udara di rumah terasa tebal, hampir seperti cairan gelap yang menempel di kulitku. Setiap langkahku terdengar lebih keras, seakan mereka tahu di mana aku berada.

Bisikan yang Tak Bisa Dihapus

Rasanya seperti ada sesuatu yang berbisik di telinga, tapi tidak ada suara nyata. Kata-kata samar, penuh tekanan dan peringatan, masuk ke pikiranku, mencoba menanam rasa takut. Anjing-anjing itu bergerak pelan, seolah menilai, menunggu. Setiap napasku terasa tertahan, seolah rumah ini bukan lagi rumahku sendiri, tapi medan energi yang sedang diperebutkan.

Kematian dan Kehilangan yang Menyisakan Aura

Lima dari sembilan anak anjing hilang dengan cara yang mengerikan—bayangan gelap masih tersisa di tempat mereka sebelumnya. Sisanya menjauh setelah aku membaca doa perlindungan, tapi hawa mereka masih terasa, menempel di dinding dan lantai. Setiap sudut rumah seperti menahan napas, menunggu, mengintai dari celah-celah gelap. Aku merasakan tatapan tak terlihat mengikuti setiap gerakan, menguji seberapa kuat perlindunganku.

Tanda-tanda Kehadiran Ghaib

  • Muncul malam-malam tanpa izin, menyelinap diam-diam.
  • Anjing-anjing itu nyaman hanya dekat sepupu yang terlibat ritual ghaib, menunjukkan adanya koneksi energi yang tak kasat mata.
  • Bisikan tipis dan hawa dingin muncul di lorong ketika aku sendirian.
  • Makanan yang terus dikirim seperti umpan energi, menjaga portal gelap tetap terbuka, mencoba menempel pada rumahku.

Perlindungan yang Efektif, tapi Bayangan Masih Ada

Setelah doa dan pembersihan, mereka menjauh, tapi bayangan tetap menempel di tepi penglihatan. Angin malam terdengar membawa bisikan samar, seperti suara langkah kaki di lantai yang kosong. Rumahku terasa hidup, tapi hidup dengan energi yang mengintai, yang menguji kekuatan batinku. Jika aku lengah, mereka bisa kembali—lebih senyap, lebih menempel, lebih menakutkan.

Ritual dan Langkah Perlindungan

  • Bersihkan setiap sudut rumah dengan garam, daun kelor, atau air doa, fokus pada pintu masuk, jendela, dan sudut gelap.
  • Lakukan doa perlindungan harian dan malam hari, terutama ketika lampu padam dan bayangan tampak lebih panjang dari biasanya.
  • Perhatikan intuisi: hawa dingin mendadak, tatapan samar, atau bisikan halus bisa menjadi pertanda energi gelap mencoba masuk kembali.

Malam-malam berikutnya akan tetap terasa berat, karena bayangan itu tak pernah sepenuhnya hilang. Setiap detik adalah ujian: tatapan anak anjing, bisikan ghaib, dan hawa gelap yang menempel menuntut keteguhan hati dan energi perlindungan yang konsisten. Rumahku kini adalah benteng—dan aku adalah penjaga cahaya yang tak bisa disentuh oleh kegelapan yang berusaha menempel dan menyusup diam-diam.

Beg For Bags

 Para desainer rumah mode papan atas seperti berlomba dalam menciptakan tas-tas trendy dan stylish. Tujuannya?... Apalagi kalau bukan menjadi salah satu must have item of the season.

Meski masih tetap bertumpu pada pita garis klasik, tas yang kerap dijadikan star symbol panels at tahun ini tampil dalam ukuran super. Namun bukan untuk pamer tentunya jika Anda memakan birkin andalan Hermes berukuran super besar.


 Karena, perancang eksentrik Jean Paul Gaultier menyulapnya menjadi sebesar ukuran sehuali weekend bag. Tetapi apabila sehari harinya Anda lebih suka menenteng tas pundak, jangan khawatir karena Gucci menghadirkan tas fedo dalam ukuran ekstra besar Yang pasti apapun yang Anda pilih, doctor bag, bowling bag, tote bag atau shoulder bag , ingatlah pepatah lama "Big is Beautiful.


Selain ukuran, material juga menjadi unsur penting yang harus diperhatikan berbelanja tas di tahun 2022. Crochet, straw dan snakeskin menjadi juara pada koleksi spring/summer 2022 ini. Jika Anda menyukai prints, pilihlah tas seperti andalan Emilio Pucci dan Miu Miu. Apapun tas yang Anda kenakan jangan lupa untuk menggantungkan sebuah Mini pouch berdesain senada.

The Wounds I Carried from Online Music

 



They Tried to Destroy Me Online: My Battle with a Music Platform Bully

They Tried to Destroy Me Online: My Battle with a Music Platform Bully

Have you ever felt that the online world can turn against you? I discovered this firsthand when a simple duet on a music platform escalated into organized harassment that reached across my social media accounts. Here’s what happened and how I survived.

A Bright Beginning

My journey started with excitement and creativity. I joined the platform to share my voice, connect with others, and perform duets. Everything seemed fun—until I realized not everyone welcomed my presence.

The Unexpected Bully

It started with a single user who objected to my interactions. She blocked duets with certain people and left negative comments. I tried to ignore it at first, but soon the harassment grew more organized.

Coordinated Attacks Across Platforms

The harassment expanded to every linked social media account. Dozens of fake accounts were created, spreading false accusations. The attacks were strategic, relentless, and professional. I felt under siege.

The Emotional Impact

Every online move was scrutinized, and every comment could be twisted. The stress was overwhelming. Yet, despite frustration and hurt, I focused on protecting myself and my creative voice instead of retaliating.

Lessons Learned

This experience taught me valuable lessons:

  • Even harmless online activity can provoke cruelty.
  • Protect your accounts and privacy; not every comment is truthful.
  • Do not let others’ hate define who you are.
  • Sometimes stepping back or limiting engagement is essential for mental health.

Despite the attacks, I stood my ground. My voice and creativity remained mine. What seemed like a painful experience became a lesson in resilience and self-protection.

Advice for Anyone Facing Online Bullying

If you’ve faced online bullying, remember you are not alone. The digital world can be ruthless, but you control your responses and your safety. Focus on positive interactions, protect your voice, and don’t let attackers extinguish your spirit.

Share Your Story & Connect with Others

Have you experienced online bullying? Share your story in the comments below. Connect with others who understand and learn from each other’s experiences. Your voice matters.

Check out our Tips to Protect Yourself Online for practical strategies to stay safe and confident in digital spaces.