Orang seperti abang iparmu itu — keras kepala, tidak bisa dinasehati, dan berpura-pura tuli — biasanya bukan sekadar karena ego, tapi juga karena ada energi dalam dirinya yang sudah terlalu kuat membentuk benteng, baik dari trauma, kepercayaan salah, atau bahkan keterikatan ghaib.
Dalam keadaan seperti ini, kita tidak bisa mengubah dia, tapi kita bisa melindungi diri sendiri dan mengatur batas agar kamu dan rumahmu tetap aman secara lahir dan batin.
Langkah-langkah praktis yang bisa kamu lakukan:
1. Buat Batas Energi di Rumah (Tanpa Konfrontasi)
Letakkan air garam dalam mangkuk kecil di 4 sudut rumah, ganti seminggu sekali.
Gunakan cermin kecil di pintu kamar tidurmu, menghadap keluar, untuk memantulkan energi negatif balik ke luar.
Taruh daun kelor kering di atas pintu masuk utama dalam kain putih kecil — kelor dikenal sangat kuat menolak gangguan ghaib.
2. Komunikasi dengan Suami (bukan untuk mengubah abang, tapi untuk melindungi kalian berdua)
Bilang dengan tenang:
> "Aku tidak ingin ribut dengan abangmu. Tapi demi kedamaian rumah ini dan keamanan kita, aku minta satu saja — biarkan aku menjaga pintu tetap tertutup. Kalau dia tetap buka, setidaknya aku akan tetap tutup kembali, tanpa berdebat. Itu saja."
Kamu tidak minta suamimu melawan abangnya — hanya minta ruang untuk perlindungan dirimu sendiri.
3. Buat Wilayah Sakral di Rumah
Pilih satu sudut atau bilik kecil, dan jadikan itu "ruang kekuatanmu". Di situ kamu bisa:
Menyalakan lilin atau dupa
Menaruh foto-foto yang membuatmu bahagia
Menulis doa atau surat seperti tadi
Sudut itu jadi pusat energi bersih yang kamu bangun, seperti "benteng kecil" dalam rumah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.