Kipas Antik Cina : Keindahan Yang Jarang Terlihat
Mementos indah ini kini dapat mencapai nilai sekitar Rp. 2.000.000 hingga Rp. 25.000.000 per buah. Kipas-kipas dari abad ke-18 hingga 19an merupakan kumpulan kipas antik yang memiliki keindahan yang luar biasa, gayanya beragam, craftmanship yang hebat dan memiliki nilai yang tinggi.
Kolektor kipas-kipas ini memang tidak terlalu banyak. Pada umumnya para kolektor tersebut tidak hanya mengumpulkan kipas antik dari Cina melainkan juga dari berbagai tempat. Peran kipas yang cukup menonjol dalam kebudayaan Cina bisa kita lihat dalam cerita-cerita pada masa dinasti kerajaan Han.
Para selir yang tidak lagi menjadi favorit rajanya mengirimkan kipas sutera penuh puisi yang mengibaratkan dirinya seperti sebuah kipas sutera yang disayang dan disimpan pada musim panas kemudian dihempaskan pada musim gugur.
Dalam bahasa Cina kipas musim gugur melambangkan istri yang ditinggalkan. Banyak sekali cerita-cerita pada era itu yang menampilkan benda ini sebagai simbol dari sesuatu. Tapi apa pun legenda-legenda yang ada, keberadaan kipas ini erat hubungannya dengan cuaca di Cina yang panas.
Di Cina setiap musim memiliki jenis kipas tersendiri, bahkan dalam pemerintahan ada jenis tertentu yang hanya dapat digunakan oleh pejabat dengan jabatan tertentu saja. Jenis tuanshan atau kipas untuk upacara memiliki bentuk yang sama dengan kipas pianmian atau screen fans, hanya sedikit lebih besar. Screen fan biasanya berbentuk bulat terbuat dari bulu atau sutera.
Mungkin yang lebit banyak dikenal orang ialah zhe shan atau kipas lipat. Asal usul kipas yang satu ini masih terus diperdebatkan. Banyak orang mengatakan bahwa asalnya dari Jepang Konon tipe ini pertama kali muncul pada abad ke-10 di Cina. Jenis ini di Gina aslinya dibuat dari bulu atau sutera, bentuknya setengah bulat dan memiliki tulang-tulang yang terbuat dari bambu atau ivory dan sandalwood. Pada era dinasti Ming, kipas lipat ini merupakan sarana melukis bagi para seniman
Banyak pelukis terkenal Cina ditugaskan untuk melukiskipas bagi mereka yang status sosialnya tinggi. Banyak koleksi kipas tuo tersebut kemudian dilepaskan dan kayu kipas dan disimpan sebagai karya seni berharga
Hubungan dogang Cina dengan dunia Barat diawali pada sekitar akhir abad ke-16 dan bahkan menjadi lebih aktif lagi menjelang abad ke-18. Kipas lipat saat itu memang menjadi sangat fashionable di Eropa sehingga ekspor kipas Cina bukan main banyaknya.
Lukisan-lukisan kipas ekspor ini lalu disesuaikan dengan selera bangsa Eropa. Karena permintaannya yang mengejutkan, banyak para pembuat kipas di Erapa bahkan mulai membuat imitasHimitasi kipas asal Cina.
Tapi kenyataannya mereka tidak sanggup menyamakan workmanship seniman Cina. Walaupun kebanyakan ivory yang mereka gunakan memang dibuat di Cina Bahan-bahan yang digunakan untuk karya seni ini memang beragam, dari kayu yang dihias emas, kulit kura-kura hingga mutiara.
Kulit kura-kura dan mutiara merupakan jenis yang paling jarang ditemui dan termahal harganya. Sekarang ini susah sekali menemukan kipas kulit kura-kura atau mutiara yang bentuknya masih utuh
Kipas-kipas yang diekspor ke luar Cina yang digemari banyak orang biasanya terbuat dari suteru atou kertas yang didekorasi dengan gambar-gambar pemandangan dan motif yang memiliki sentuhan Cina dan negara Barat, seperti pemandangan di pelabuhan Canton, Whampoo dan Macao, serta pemandangan dari negara Barat. Burung, bunga, buah-buahan dan serangga merupakan unsur yang cukup dominan dalam dekorasi-dekorasi kipas ini.
Tidak banyak lagi memang kumpulan kipas tua ini terlihat di mana-mana. Jika kita menemukannya, hampir selalu, kondisinya sudah sangat rapuh dan keindahannya tidak lagi terlihat. Toko antik yang khusus menawarkan benda seni antik Oriental mungkin tempat yang tepat untuk menemukannya. Kumpulan kipas antik dari abad ke-18 dan 19 memiliki keindahan tersendiri. Gayanya beragam, craftmanshipnya luar biasa dan nilainya tinggi.
Harga kipas-kipas ini bisa menjangkau sekitar Rp. 1.500.000 hingga Rp. 20.000.000, beberapa bahkan lebih mahal lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.