Minggu, 31 Oktober 2021

CITRA DIRI SI YES WOMAN

Yes woman

Dia adalah tangan kanan sekaligus tangan kiri merangkap kedua tangan bos. Si Yes Woman ini sangat mudah setuju, apakah dia setuju atau tidak. "Walau saya tahu, kemampuan saya melebihi tugas yang diberikan kepada saya, saya tetap menjalan kannya dengan senang hati, kendati di dalam hati sebenarnya saya tidak suka," jelas Elis, 29, editor di sebuah perusahaan penerbitan besar, yang baru-baru ini meninggal kan posisi yunior yang sudah lama didudukinya untuk bekerja di perusahaan lain.

Karena takut mengganggu atau takut salah, Elis mengikuti saja ke mana angin bertiup tanpa berani mengemukakan pendapatnya. "Bos saya memutuskan menerbitkan buku buku yang mengerikan itu dan saya tidak berani mengatakan kepadanya, bahwa idenya bukan ide yang baik. Akibatnya, saya akan mencari kambing hitam jika ternyata buku itu gagal, dan biasanya memang gagal." Setelah 7 tahun berada pada posisi yang sama tanpa ada promosi, Elis akhirnya melompat ke kapal lain untuk mengembangkan kariernya.

>> Berubah agar bisa berkata tidak: Kata tidak mungkin tidak terlalu muda diluncurkan Yes Woman. "Tapi ada baiknya dilatih jika Anda ingin mendapat kenaikan gaji dan meniti jenjang karier." jelas Salmansohn.

"Orang-orang dipekerjakan untuk keterampilanketerampilan unik dan kepribadiannya,"kata Rick Haskins, dalam buku Brand Yourself: How to Create an Indetity for Brilliant Career. "Jika Anda terjebak dalam perangkap Yes Woman, karakter dan kemampuan Anda tak pernah akan bersinar. 

Padahal untuk kedua hal itulah Anda diterima." Jika Anda tidak belajar berkata tidak, Anda berisiko dipandang sebagai keset kaki bos dan rekan sekerja. Anda juga akan dianggap ikut bersalah untuk setiap ide atau proyek yang salah. Atau proyek yang Anda iya kan. Salmansohn menganjurkan untuk belajar bicara blak-blakan. 

Coba ucapkan kata 'tidak' yang pertama pada sebuah permasalahan kecil. Bilang pada bos Anda, bahwa Anda akan meminta tolong pesuruh kantor untuk memfotocopy ketimbang melakukannya sendiri. Sesudah itu, coba lakukan pada masalah yang lebih penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.