Para ahli Jerman di Free University Berlin P dengan jerawat. Saat merasakan stres, otak lalu mengeluarkan hormon stres yang disebut androgen dan cortisol ke dalam tubuh. Setiap kali kita stres, kelenjar adrenal lalu memompakan keluar lebih banyak hormon androgen.
Hormon ini meningkatkan pengeluaran minyak yang dapat menjadi terjebak di dalam sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. Timbunan minyak bersama bakteri di dalam pori dapat memicu jerawat. Para ahli kini menemukan, kita tak bisa memisahkan sistem organ tubuh. Setiap sistem saling mempengaruhi sistem lainnya di dalam tubuh.
Apa yang terjadi di otak dapat mempengaruhi kulit. Ini dapat diumpamakan dengan gantungan mobile. Bagian mana pun yang disentuh, seluruhnya akan bergoyang. Begitu juga halnya tubuh kita, termasuk kulit. Berikut, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan stres agar kecantikan kulit tidak terganggu menurut Alice Domar, Ph.D., dalam bukunya Self Nurture.
Kenali sumber stres dan beri perawatan yang baik pada tubuh. Luangkan waktu setiap hari untuk merenung dan relaksasi. Aktivitas-aktivitas yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan antara lain yoga, meditasi, bahkan hanya jalan kaki pun dapat membantu menjernihkan pikiran..
Terus lakukan perawatan kulit harian Anda. Ketika stres, kita cenderung tidak merawat diri. Padahal perawatan yang teratur sangat penting untuk kulit mulus. Terdiri dari pembersihan di pagi dan malam hari, penggunaan toner untuk membersihkan kelebihan minyak dan oleskan produk yang mengandung bahan pembuka sumbatan pori salicylic acid, benzoyl peroxide atau retinol.
Teruskan atau tingkatkan olahraga. Di saat sibuk, olahraga cenderung berkurang, tapi makan bertambah. Keduanya bukan hanya menyebabkan kenaikan berat badan tapi juga menimbulkan rasa tak senang. Dan ini dapat meningkatkan stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.