Pewarna rambut permanen dikatakan paling keras untuk rambut dan mempunyai risiko kesehatan yang paling tinggi. Sehubungan dengan itu, sebagian ahli menganjurkan, jika memungkinkan, pilih pewarna rambut temporer, semi permanen, demi permanen, dan pewama alamiah.
Berikut, cara yang lebih aman mewamai rambut. Pewama rambut permanen mengubah pigmen alamiah di dalam rambut Pewama rambut demi permanen memperkaya rambut, menambah kilap, dan membaurkan uban. Dengan kadar hydrogen peroxide dan molekul molekul warna buatan yang lebih rendah, pewarna rambut ini mempunyal efek yang kurang struktural dibanding pewarna rambut permanen.
Pewarna rambut semi permanen memudar dalam waktu antara 4 sampai 6 minggu. Pewarna rambut semi permanen mewarai batang rambut dan menutupi uban, tapi pudar sesudah 6 sampai 8 kali di-shampoo.
Pertimbangkan untuk menggunakan pewarna rambut alamiah atau pewarna yang menggunakan kadar hydrogen peroxide atau developer yang lebih rendah dengan pewarna rambut yang mengandung pewarna yang lebih rendah.
Pewama rambut henna organik bersertifikat dan bahan-bahan tumbuhan juga dapat mewamai rambut, tapi dengan pendekatan yang lebih lembut dan alamiah karena tidak mengandung zat kimia sintetik, pengawet, atau zat kimia oksidasi yang keras seperti amonia. Produk yang mumi tumbuhan tidak mengubah struktur atau warna alamiah rambut.
Jika Anda memilih mewarnai rambut Anda, ingat saran berikut untuk menjaga rambut yang diwarnai sesehat mungkin.
Lindungi dan lembapkan rambut dan kulit kepala secara teratur. Jangan menyimpang terlalu jauh dari warna alamiah rambut Anda. Perubahan warna yang terlalu dramatis perlu perawatan lebih.
Ikuti saran stylist Anda untuk pewarnaan sendiri di rumah. Shampoo yang meningkatkan warna benar benar berkhasiat, membantu mempertahankan wama yang Anda inginkan.
Usahakan untuk esktra hati-hati dalam melindungi rambut yang diberi perlakuan kimia dan wama alamiah rambut dari sinar matahari. Semakin sedikit memproses rambut secara kimia, rambut akan semakin sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.