Anda tahu sinar matahari dapat mengurangi kecantikan kulit. Ketika berada di bawah terik matahari tubuh akan merasa lelah. Kondisi tersebut menandakan bahwa 'sesuatu telah merusak tubuh, tidak hanya pada permukaan kulit tetapi juga sistem kekebalan tubuh.
Apakah 'sesuatu' itu? Selama ada suatu cahaya di langit, itulah sinar ultraviolet yang mengenai kulit kita. Sinar tersebut dapat menyerang kulit dari arah yang tersembunyi sekalipun.
Beberapa per mukaan bahkan dapat meningkatkan refleksi sinar matahari. Pasir meningkatkan kekuatan sinar ultraviolet sampai 25%, laut 6%, salju 85% rumput 3% bahkan kaca pun dapat tertem bus sinar ultraviolet.
Radiasi sinar ultraviolet yang paling merusak dalam jumlah sekitar 60% - terjadi antara pukul 11 siang sampai pukul 3 siang (daylight saving time) karena pada saat itu sinar matahari mencapai jangkauan terpendeknya.
Sinar ultraviolet terdiri dari sinar ultra violet A/UVA, sinar ultraviolet B/UVB dan sinar ultraviolet C/UVC yang gelombangnya paling pendek sehingga tidak dapat menembus atmosfir bumi. UVA memiliki gelombang Sinar yang panjang.
Pada awalnya sinar ini di anggap sebagai sinar lembut yang dapat mengubah warna kulit menjadi lebih gelap. Tetapi pada kenyataannya, sinar UVA menembus kulit yang paling dalam dan sangat berperan dalam pe nuaan kulit sehingga mempercepat timbul nya kerut-kerut.
Sinar ini memang merusak struktur kolagen dan elastin yang mendukung kelembaban dan keelastisan kulit. Yang paling parah, UVA dapat menyebabkan kanker kulit karena adanya penebalan kulit yang disebut scar keratose yaitu luka yang menandakan kanker dini.
Sinar UVA juga cepat memicu reaksi kulit yang alergi, kondisi ini dinamakan photo dermatoses. Sedangkan UVB dapat menyebabkan kulit menjadi merah dan bakar jika kulit tidak terlindungi dalam waktu yang lama.
Albert Kigman, MD, PhD, ahli penyakit kulit pada Unversity of Pennsylvania School of Medicine menyatakan, kerusakan kulit dalam waktu yang cukup lama menyebabkan persediaan darah me nurun sehingga tidak dapat meng antisipasi racun.
Itulah yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi rusak. Sinar UVB juga menstimulasi pigmen dalam pembentukan sel kulit sehingga wamn kulit menjadi coklat. Lapisan terluar pun menebal untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
Kita memang tidak dapat melihat atau merasakan radiasi ultraviolet karena memang tidak terasa panas atau bercahaya. Jumlah ultraviolet ter gantung pada jarak dari ekuatar dan pada ketinggiannya. Radiasi ultraviolet merangsang sel warna kulit (melanosit) untuk menghasilkan pigmen coklat (melanin).
Pigmen ini menyerap sinar ultraviolet untuk melindungi kulit agar tidak terbakar. Kemampuan kulit manusia untuk melindungi dirinya sendiri yaitu dengan berubah menjadi coklat bervariasi.
Ada yang tidak pernah dapat menjadi coklat sehingga selalu terbakar, ada pula yang selalu berubah menjadi coklat sehingga tidak pernah terbakar.
Sebenarnya, kita tidak perlu membuat kulit terbakar supaya menjadi berwarna coklat karena pada kenyataannya kulit yang terbakar parah akan melepuh sehingga me- ngelupas dan warna coklat yang di harapkan sia-sia.
Terbakarnya kulit karena sinar matahari juga merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya tahi lalat ganas (melanoma). Gangguan kulit seperti itu maupun freckles (plat putih pucat) bisa jadi hanya merupa kan masalah kosmetik.
Tapi perlu diingat bahwa kosmetik hanya dapat mengobati gangguan kulit yang relatif ringan. Semua ras manusia memiliki jumlah melanosit yang sama dalam kulit, pro- duksi pigmennyalah yang berbeda. Pada ras manapun, produksi pigmen meningkat karena sinar matahari.
Selain itu warna kulit juga tergantung pada pasokan darahnya. Jaringan pembuluh darah yang luas mengalir di bawah lapisan epidermis dan bereaksi terhadap panas atau dingin. Wajah yang terlalu sering memerah karena sinar matahari dapat menyebabkan pembengkakan permanen pada pembuluh darah pada pipi tampak garis putus-putus ke merahan.
Menurut Dr. Bing Wibisono seorang konsultan yang menangani masalah-masalah kulit, melanosit memang banyak berada di daerah pipi dan bokong, sehingga paling cepat bereaksi kalau terkena sinar matahari.
Warna asli kulit seseorang dapat diketahui melalui warna kulit di bagian lengan dalam yang tersembunyi dari sengatan matahari. Sedangkan bagian kulit lain yang terkena matahari seperti wajah dan lengan luar disebut warna fakultatif, "kata Dr. Bing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.