Sabtu, 13 November 2021

4 CARA MENGHINDARI KONFLIK


HINDARI JEBAKAN ANAK MANIS

Lebih buruk lagi adalah orang yang memburu sebutan anak manis. Orang ini sebenarnya punya maksud yang baik. Ia ingin disukai semua orang, sehingga selalu tidak menampik tugas. 

Akibatnya kesanggupannya jadi banyak, janjinya bertebaran untuk menyelesaikan ini dan meram pungkan itu. Akhirnya tidak semua janji dipenuhi, orang ini jadi tukang janji, manis di mulut tidak ada bukti. Masih untung janjinya mundur, yang sering tidak dikerjakan sama sekali karena kehabisan waktu.

Terlalu ingin menyenangkan orang lain, itulah yang mendorong orang ini. Biasanya orangnya menyenangkan, penampilannya boleh, tetapi ia memburu agar orang menyukai dia. Padahal tanpa memburu, dengan janji yang baik orang pasti suka pada dia.

JANGAN SOK BERDIRI SENDIRI

Semua orang ingin merdeka, berdiri sendiri. Tetapi tidak semua hal dapat dikerjakan semua orang seorang diri. Bekerja sama sebenarnya tidak ada hubungannya dengan keinginan orang untuk mandiri. Orang harus bisa mandiri tetapi juga harus bisa bekerja sama. 

Berdiri sendiri kadang juga merupakan hal yang tidak disukai, terutama bila mengacu pada monopoli. Sebuah perusahaan mempunyai satu klien yang besar, sampai mencapai 80%, misalnya. Sudah tentu cepat atau lambat klien itu akan mendikte, bukan mustahil akan menyulitkan.

Terlalu ingin berdiri sendiri,menyebabkan dua hal, menjadi semacam kecanduan atau menjadi takut akan terjadi sesuatu. Kecanduan karena sudah lama berdiri sendiri hingga bila bekerja sama, rasanya tidak enak. Atau bahkan takut bila orang lain ikut mengerjakan dan salah.

SAYA HARUS

MENGERJAKAN ITU BUKAN SAYA AKAN MENGERJAKAN ITU

Keinginan untuk mengerjakan sesuatu, biasanya perlu diubah menjadi harus mengerjakan itu. Seorang pasien penyakit jantung, disuruh melakukan sederet latihan tiap pagi. Mula-mula ia ogah, menganggap latihan itu hanya suatu hal yang rutin, tanpa perlu tekad dan kemauan. 

Tetapi lama lama ia merasakan bahwa latihan. itu suatu keharusan, sesuatu yang perlu disertai tekad. Maka latihan itu jadi lebih enak dan bermanfaat. Sesuatu yang disertai kemauan, hasilnya selalu lebih baik dari sekedar mengerjakan.

Cobalah catat apa saja yang akan Anda lakukan. Kemudian renungkan, apakah sesuatu itu harus dikerjakan dengan sepenuh hati. Ganti rencana akan menjadi harus, maka Anda akan sukses.

HATI-HATI AGAR TIDAK TAKUT GAGAL 

Bagaimana kalau Anda salah? Bagaimana kalau gagal? Itu merupakan bisikan yang sudah ada sejak Anda kecil. Untuk menghilangkan kemungkinan ini, yang penting Anda harus hati-hati. Sebelum Anda memulai, sudah harus dipertimbangkan apakah mungkin akan gagal. 

Bila Anda ragu-ragu, pertimbangkan bahwa Anda memang menghadapi risiko. Kalau risiko itu tidak Anda ambil, apa yang akan terjadi? Mana lebih baik, menempuh risiko atau menghindarinya? Begitu mulai mengerjakan, Anda harus berhati hati lagi, melihat segala kemungkinan dengan teliti. Tidak boleh ragu-ragu dan untuk menghilangkan takut gagal, Anda harus hati-hati langkah demi langkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.