Anak umur 3-5 tahun mungkin akan sulit mengenali atau membicarakan kesulitan kesulitannya di sekolah. Anda bisa mengenalinya dengan mengamati gejala-gejala yang ditunjukkan anak. Misalnya sering sakit perut. Atau di pagi hari sengaja berlambat-lambat, atau ngambek tentang sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan sekolah.
Anak yang umurnya lebih tua, lebih bisa menjelaskan kesulitannya dengan pernyataan pernyataan seperti, "Bu guru benci sama saya!" atau "Di sekolah saya tak punya teman. Anak-anak tak mau ngomong sama saya."
Begitu tahu anak Anda mengalami masalah di sekolah, biasanya muncul dorongan untuk menyalahkan gurunya, yang biasanya justru membuat masalah menjadi makin buruk. "Masalah bisa diselesaikan lebih cepat jika orangtua bisa memulai membicarakan masalah ini dengan iktikad baik, dengan keyakinan bahwa guru anaknya juga mempunyai iktikad baik.
"Saya lebih suka orangtua datang ke saya dulu sehingga kita bisa membicarakannya bersama dan mencoba memecahkan masalah itu. Terkadang, saya mempunyai cerita dari sisi lain dan kami bisa bekerja sama sebagai tim untuk bersama-sama mencari jalan keluar yang baik," kata seorang guru.
Sebelum bertemu dengan guru anak Anda, usahakan untuk mengumpulkan informasi spesifik dengan mengadakan observasi selama beberapa jam di kelas anak Anda. Lalu bicara dengan anak Anda di rumah untuk mengetahui apa yang merisaukan atau mengganggunya.
Karena anak kecil mungkin sulit menjelaskan semua perasaannya, dorong anak untuk membuatkan Anda gambar di kelasnya, saran Leslie Paige, ahli psikologi sekolah di Hays, Kansas.
"Jika gambar itu melukiskan suasana gembira, mungkin masalah anak Anda hanya merupakan satu hari yang tidak menyenangkan,"kata Paige. "Jika dia menggambarkan sesuatu yang menunjukkan kemarahan, cermati gambarnya dan minta dia untuk bercerita lebih banyak tentang apa yang digambarkannya." Gunakan tanggapan anak Anda dan susun rencana tindakan bersama gurunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.