Anak Anda trauma ke sekolah? Bantu dia mengatasi penyebabnya. Apakah karena tak mau berpisah dengan Anda atau ada masalah dengan gurunya.
Ny. Patty risau ketika suatu siang ditelepon guru Tomi, 4, melaporkan Tomi duduk di bawah meja selama jam pelajaran di sekolah. Ny. Patty lalu membuat janji dengan guru Tomi, untuk datang ke sekolah keesokannya, untuk mengamati keadaan Tomi di kelas.
Pada hari itu juga, Ny. Patty bisa langsung menemukan apa yang membuat anaknya tidak bahagia."Di kelas itu ada 35 murid dan guru Tom bicara dengan suara yang sangat keras,"katanya. "Tomi takut. Dia pikir, gurunya membentaknya.
Ny. Patty lalu membicarakan situasi ini dengan gurunya dan memintanya untuk menjelaskan pada Tomi, bahwa dia tidak marah pada Tomi. Ny. Patty merasa beruntung karena ternyata gurunya akhirnya menyadari perlunya lebih banyak bicara 4 mata dengan setiap muridnya.
Adanya masalah atau kesulitan di sekolah tidak selalu transparan seperti yang kasus Tomi dan penyelesaiannya juga tidak semudah itu. "Bagi anak-anak, guru adalah orang dewasa yang tahu apa yang harus dilakukan," kata Fred Provenzano, Ph.D., psikolog asal Seattle.
Biasanya, si anak bukannya menceritakan ketidakbahagiaannya di sekolah, tapi malah jadi sedih terus atau berulang-ulang menyalahkan diri sendiri karena tak bisa merasa senang bersekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.