Rabu, 27 Oktober 2021

Orangtua Yang Positif Boleh Saja Berbeda Dan Boleh Saja Berbuat Salah

Y ang dimaksud dengan menjadi orangtua yang positif menurut John Gray adalah, mengusaha kan cara terbaik untuk membantu anak agar sukses, agar anak hidup dengan potensi penuh dan merasa mereka mempunyai kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. John Gray, penulis buku terkenal Men are from Mars, Women are from Venus, mengemukakan 5 hal penting yang harus dilakukan orangtua yang positif dalam buku terbarunya Men are from Mars, Women are from Venus, Children are from Heaven: Positive Parenting Skills for Creating Cooperation, Confidence, and Compassion.

Semua anak itu unik. Mereka mempunyai bakat-bakat, tantangan dan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda. Tugas kita sebagai orangtua adalah mengenali semua itu dan merawatnya. Anak Anda mungkin pintar pada bidang tertentu dan lebih lamban pada bidang lainnya. Atau mungkin dia tidak menunjukkan adanya kemajuan sampai dia melompat jauh ke depan suatu hari. Anak-anak tumbuh dengan irama tersendiri dan kita perlu mendorongnya tanpa terus menerus mengukurnya atau membandingkannya dengan anak anak lain.

Anak laki-laki dan perempuan punya kebutuhan-kebutuhan yang berbeda. Itu sebabnya sangat penting mengungkapkan cinta dan dukungan dalam cara-cara khusus gender. Anak perempuan sering perlu banyak ungkapan-ungkapan bahwa dia disayang. Sementara anak laki bisa memandang hal ini sebagai 'selalu menunggui' yang merupakan tanda Anda tidak percaya kepadanya. Perbedaan gender ini membuat seorang ayah sering keliru. Misalnya, memberikan kepercayaan dan kebebasan kepada anak perempuan, padahal harusnya hal ini diberikan kepada anak laki.

Jika Anda sudah memahami bahwa anak laki-laki dan perempuan harus dibesarkan dengan cara yang berbeda, ketidaksepakatan antara Anda dan suami dalam hal membesarkan atau mengasuh anak akan menjadi lebih sedikit.

Setiap orang pasti pernah sesekali tergelincir. Ini hal yang normal dan wajar. Jika Anda bereaksi berlebihan, anak akan mulai merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.

Cara terbaik untuk mengajari anak bahwa berbuat salah itu boleh atau bisa saja terjadi, adalah dengan mengakui kesalahan kesalahan kita sendiri. Daripada menguliahi anak bahwa kita harus minta maaf, lebih baik tunjukkan lewat tindakan nyata.

Anak-anak yang melihat orang dewasa minta maaf dalam kehidupan sehari-hari secara perlahan akan belajar (dengan cara meniru) bertanggungjawab atas kesalahan-kesalahan mereka. Mereka juga belajar, bahwa orang dewasa yang berbuat kesalahan kesalahan tetap pantas dicintai. Mereka belajar cara memaafkan orang lain dan diri mereka sendiri.

Sebaliknya, mempermalukan dan menghukum anak karena ke salahannya atau perilakunya yang tak bisa diterima menghambat anak mengembangkan rasa sayang pada diri sendiri. Tidak berarti Anda tak boleh mendisiplin anak Anda. Yang dimaksud adalah, anak-anak perlu batasan-batasan jelas agar merasa aman. 

Mengucilkan anak sama efektifnya dengan memukul anak, dengan luka emosional yang lebih kecil. Dalam pengucilan, anak mendapat kebebasan untuk mengungkapkan perasaan perasaannya (termasuk rasa marah), tapi tetap mendapat pesan, bahwa Andalah yang jadi bos. Anak mendapat kesempatan untuk menyadari perilakunya - bukan dihukum untuk tindakan tindakannya. Secara umum dapat dikatakan, 1 menit untuk setiap tahun usia anak, misalnya 4 menit untuk anak 4 tahun, sudah merupakan masa pengucilan yang cukup lama.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.