Anda mungkin pernah merasa, Anda akan bahagia jika mendapatkan apa yang Anda inginkan. Tapi sesudah mendapatkannya, Anda ternyata merasa tidak bahagia dan menganggap harus mendapatkan lebih lagi dari itu. Dan percayalah, sesudah mendapatkan itu, Anda mungkin belum bahagia juga.
Jika Anda merasa apa yang Anda miliki saat ini belum cukup, maka Anda tak pernah akan merasa cukup, kata Barbara. Menurut Barbara, kebahagiaan itu berbeda dengan kepuasan. Kepuasan menyangkut kesenangan mental.
Kita merasa puas jika bisa menyelesaikan sesuatu yang kita mulai dengan terencana. Misalnya, saya puas jika bisa menyelesaikan satu bab buku yang saya tulis. Saya puas jika seminar saya diterima dengan baik. Saya puas jika lemari saya sudah rapi.
Kebahagiaan itu lebih kesenangan emosional. Saya merasa bahagia jika bisa memuji diri saya karena sudah menyelesaikan bab ini. Saya bahagia jika bisa merasakan apa yang dirasakan orang yang datang kepada saya. Saya bahagia jika melihat gaun tertentu dalam lemari saya yang membuat saya teringat betapa senangnya malam itu ketika saya memakai baju itu, kata Barbara.
Kita semua meraih sesuatu dalam hidup kita yang membuat kita merasa puas. Tapi, berapa pun besarnya yang kita lakukan, atau sebesar apa pun kepuasan yang kita rasakan, kita perlu belajar menciptakan saat-saat riil agar benar-benar bahagia.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.