S ejak tahun 1956 ditemukan sejumlah bukti yang menunjukkan, stres oksidatif mengakibatkan produksi radikal radikal bebas yang merupakan kontributor utama penuaan dan penyakit.
Radikal bebas diproduksi ketika menderita penyakit berat, olahraga intens dan paparan polusi lingkungan. Stres oksidatif yang berlebihan ini sering menggenangi mesin antioksidan alamiah tubuh.
Dengan berperan sebagai donor elektron, antioksidan seperti vitamin A, C, dan E menetralisir radikal radikal bebas berbahaya. Ini penting karena radikal-radikal bebas ini bukan hanya menyebabkan penuaan, tapi produksi radikal bebas yang berlebihan juga menyebabkan hampir semua penyakit, termasuk Hodgkin's Lymphoma, diabetes dan hipertensi.
Lebih banyak antioksidan berarti lebih berkurang radikal bebas. Secara teori, ini berarti memperlambat penuaan, melemahkan penyakit dan pencegahan. Kendati riset antipenuaan boleh dikata masih bayi, sejumlah literatur mendukung khasiat dari antioksidan.
Berikut, beberapa bintang antioksidan yang menjanjikan sinergi hebat jika ditambahkan pada antioksidan ampuh garis depan: vitamin A, C, dan E.
Alpha lipoic acid
Ditemukan pada tahun 1930-an Alpha lipoic acid (ALA) bekerja secara sinergis dengan antioksidan lainnya sebagai cara lain untuk memberikan antioksidannya. ALA meningkatkan kekuatan vitamin C dan E, Juga renegerator penting dari glutathione, salah satu antioksidan penting tubuh.
ALA yang larut dalam air dan lemak bertindak di dalam dan di luar sel. Berkhasiat dalam mencegah dan mengobati diabetes, kanker, dan keracunan logam berat. Pada orang orang dengan diabetes tipe 2, ALA meningkatkan konduksi saraf dan membantu memperbaiki defisiensi nutrisional.
Menurut sebuah artikel di dalam Diabetologia, ALA meningkatkan uptake glukosa, suatu fungsi penting dalam mempertahankan kadar gula darah normal dan mencegah komplikasi diabetik.
ALA juga berperan penting dalam mencegah penuaan. Jurnal Pharmacologi cal Research melaporkan, ALA menurunkan lipid peroxide, suatu ukuran penting stres oksidatif dan penuaan. Dosis: minum 100 mg, 2 sampai 3 kali sehari.
Astaxanthin
Sebagai kandidat antioksidan terkemuka masa depan, astaxanthin, sejenis karotenoid yang mempunyai berbagai khasiat. Sebagai antioksidan, anti-inflamma tory, dan dapat memerangi penyakit.
Kekuatan antioksidannya 100 kali vitamin E dan menunjukkan kekuatan memerangi beberapa penyakit, terutama kanker dan peptic ulcers. Beberapa waktu lalu diadakan riset untuk mengetahui khasiat astaxanthin sebagai pembasmi kanker.
Studi-studi yang diterbitkan menunjukkan, tikus yang mendapatkan astaxanthin mempunyai kasus tumor yang lebih rendah secara bermakna. Journal of Dermatological Science juga melaporkan astaxanthin memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif sinar ultraviolet, faktor kunci kanker kulit.
Sejumlah studi juga menunjukkan astaxanthin meningkatkan kemampuan sistem imun, terutama sel-sel B yang bertanggungjawab dalam memproduksi antibodi, dan sel-sel T. Juga terdapat bukti, astaxanthin dapat memperlambat efek destruktif dari penyakit autoimun.
Astaxanthin juga terkenal dengan kemampuannya menghambat secara tepat reaksi oksidatif yang berbahaya, yang menyebabkan penyakit pembunuh nomor satu di dunia, penyakit kardiovaskular. Jika studi tentang peran astaxanthin dalam penyakit jantung telah selesai, kemungkinan astaxanthin akan muncul sebagai salah satu antioksidan yang paling hebat dan paling serba guna.
Dosis: 1 soft gel 1 mg, 2 kali sehari dengan makanan. Sebelum minum suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.
COQ 10
Khasiat kardioprotektif dari antioksidan penting untuk jantung ini sudah diteliti secara intens. Sudah bukan rahasia lagi, kolesterol tinggi merupakan, penyebab utama penyakit jantung. Berbagai studi menunjukkan khasiat penghancur lipid dari CoQ10.
Sebuah artikel dalam Atherosclerosis melaporkan, pengobatan dengan CoQ10 mengurangi jumlah deposit plak di dalam arteri koroner, begitu juga kasus pecahnya plak dan thrombosis. kejadian utama dalam serangan jantung.
CoQ10 bukan hanya membantu mencegah penyakit jantung, tapi juga dapat membantu jantung yang sakit. Gagal jantung kongestif adalah penyakit. kejam yang secara perlahan menyedot energi dan napas korban.
Para periset menemukan, pasien gagal jantung kongestif yang diobati dengan CoQ10 selama 4 bulan mengalami pengurangan simptom dan peningkatan output kardiak 15,7% yang merupakan prediktor penting untuk bertahan hidup.
Bukti lainnya menunjukkan, kekurangan CoQ10 dapat menandakan Parkinson dini. Para periset di University of Wurzburg di Jerman menemukan, penurunan kadar CoQ10 yang bermakna pada pasien yang baru didiagnosis Parkinson. Dosis: minum 30 sampai 100 mg per hari. Sebelum minum suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.
Teh hijau
Ilmu modern menemukan polyphenol sebagai antioksidan utama di dalam teh hijau. Khasiat teh hijau antara lain sebagai antioksidan, anti inflammatory, dan anti karsinogenik. Ratusan studi tentang teh hijau menunjukkan, khasiat cheropreventive terhadap kanker kulit, paru, kolon, payudara, liver, pancreatic, dan esophageal.
Selain itu, masih banyak bukti yang menunjukkan, teh hijau dapat mencegah penyakit jantung, hipertensi dan kolesterol tinggi. Yang paling bermanfaat untuk orang dengan penyakit kardiovaskular, terutama yang berisiko stroke adalah epigallocatechin (EGCG).
Menurut laporan dalam Neuroscience Letters, dalam studi hewan, EGCG menunjukkan kemampuannya dalam mencegah kerusakan saraf ischemic (oksigen rendah), mekanisme yang sama, yang menyebabkan disfungsi saraf dan kematian yang disebabkan stroke.
Untuk orang-orang yang ingin mengurangi kelebihan berat badan, sebuah studi di University of Geneva menunjukkan, teh hijau meningkatkan pembakaran lemak. Dosis: konsentrasi polyphenol di dalam teh hijau sebagian tergantung dari waktu penyeduhan dan merk, dianjurkan minum 1 sampai 3 cangkir sehari.
Untuk suplemen ekstrak teh hijau dengan kandungan total polyphenol 80% dan 55% EGCG, minum 300 sampai 400 mg sehari. Sebelum minum suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.
Pycnogenol
Dipatenkan pada tahun 1948 dan berasal dan pohon cemara Fench Mantme Flavonad multibakat dari pycnogenal menunjukkan keampuhannya dalam mengobati Auzheimer, atherosclerosis dan kolesterol tinggi.
Yang paling terkenal adalah kemampuannya dalam menurunkan agregasi platelet yang dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung dengan menempel pada dinding ateri dan menempel pada satu sama lain. Pada kenyataannya, aspirin dianjurkan dalam penyakit.
kardiovaskular untuk mencegah adhesi platelet. Pycnogenol dapat mencegah serangan jantung dan stroke dengan menawarkan alternatif aman untk orang-orang yang tak dapat minum aspirin. Juga terdapat bukti, pycnogenol memainkan peran penting dalam anti penuaan. Para periset yang memberi makan tikus yang sengaja dipercepat penuaannya dengan
pycnogenol selama 2 bulan menemukan adanya perbaikan dalam bone marrow dan fungsi imun pada tikus. Para periset menyimpulkan, pycnogenol kemungkinan dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan penuaan.
Dosis: minum 50 sampai 200 mg per hari, yang biasanya diterjemahkan sebagai 1 mg per pon berat tubuh. Sebelum minum suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.
Glutathione
Glutathione sangat penting untuk fungsi dasar antioksidan sehingga kekurangan glutathione ditemukan pada hampir semua penyakit. Termasuk atherosclerosis, diabetes, dan penyakit inflammatory perut.
Terkenal dengan kemampuannya meningkatkan fungsi imun, juga sebagai antioksidan ampuh. Hipertensi yang dijuluki pembunuh diam-diam adalah penyebab utama stroke dan penyakit jantung.
Mengapa orang menjadi hipertensif masih misteri. Yang menarik adalah, sebuah studi ang diterbitkan dalam Journal of Human Hypertension menemukan, pasien hipertensif mempunyai kadar glutathione yang berkurang.
Laporan lain dalam jurnal Hypertension menunjukkan, kekurangan glutathione menyebabkan hipertensi parah pada hewan. Mekanisme di balik hipertensi memang multifaktorial, tapi gangguan fungsi glutathione tampak memainkan peran penting.
Glutathione juga sangat penting untuk kesehatan otak. Karena otak mengkonsumsi sekitar 20% dari oksigen yang ada, tapi hanya terdiri dari 2% berat tubuh, otak menjadi sasaran stres oksidatif. Metabolisme glutathione yang berubah juga ditemukan dalam sejumlah penyakit saraf, termasuk Alzheimer, Parkinson, dan multiple sclerosis.
Dosis: suplemen berikut ini, minum tiap hari untuk membantu meningkatkan kadar glutahione tubuh: selenium (200 mcg), vitamin C (3 gram), dan L-glutamine (200 mg) per hari. Sebelum minum suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.