Minggu, 19 Maret 2023

SEPASANG SUAMI ISTRI DITIPU DIREKTUR PEMAKAMAN DI KOTA KEMUNING

 Sepasang suami istri ditipu direktur pemakaman di kota kemuning


Sebut saja namanya Roy dan Laura, mereka adalah pengantin baru, berawal dari iklan lowongan pekerjaan driver yang di share seorang perempuan di grup WhatsApp, Roy menelepon sang direktur dan mengutarakan maksud nya bahwa ingin bekerja sebagai driver agar bisa menjadi sponsor visa untuk istrinya. Sang direktur berkata bahwa asisten pribadinya adalah orang Indonesia dan menyuruh Roy agar mengajak istrinya juga untuk datang ke kantornya. 

Beberapa hari kemudian mereka pergi dulu ke rumah sepupu Roy di kota Puchong, menginap semalam di sana kemudian melanjutkan perjalanan, naik turun kereta dan bus beberapa kali menuju ke kota Kemuning. Sang direktur menyambut mereka dengan hangat, sang direktur meminta pada Laura agar dia yang simpan paspor Laura dengan alasan agar aman, Laura sudah mencium ketidak beresan, dan berkata tanya Roy dulu, sialnya Roy menjawab, boleh agar lebih aman. Sang direktur berkata jika tidak memiliki paspor jangan pernah mengatakan pada siapapun.  

Sang Direktur langsung menyuruh Asisten pribadinya memberikan mereka seragam kotor dan berbau, mereka bekerja hari itu juga, 17 February 2023, tanpa ada kesempatan untuk mencuci seragam yang diberikan. Siang itu di hari yang sama, Roy disuruh mencukur rambutnya di kedai belakang kantor dan Laura diajak oleh asisten pribadi sang direktur, sebut saja namanya Masha untuk pergi membeli roti di belakang kantor. Laura berkata bahwa dia tidak membawa uang Kemudian Masha menjawab bahwa untuk hari ini dia yang membayarkan.

Di sore hari mereka bersama koper koper naik mobil Sang direktur, menuju ke rumah sang direktur,  mereka diberikan tempat tinggal hostel tepat didepan rumah sang direktur, awal nya sang direktur berkata bahwa rumah yang ditempati Roy Dan Laura ini adalah rumahnya dan Roy dan Laura boleh menggunakan semua fasilitas yang ada di rumah itu kecuali makanan, dia pun berkata bahwa dia adalah mantan polisi, berpesan pada Roy dan Laura agar tidak berkomunikasi dengan penduduk di sekitar rumahnya. Sang direktur juga berkata bahwa apapun yang kami lakukan di hostel maka dia tahu, kentutpun dia tahu. Hal itu membuat Laura curiga dan memeriksa semua isi kamar sampai akhirnya Laura menemukan ada perekam tersembunyi dibalik lis jendela.

Sore hari itu Masha dan Laura disuruh oleh Sang direktur pergi naik grab ke Subang Jaya untuk melihat orang mati sementara sang direktur mengajak Roy ke Sheraton bertemu dengan anak-anak sang direktur. Esok harinya Sang direktur memberikan mereka kartu nama untuk digantungkan di leher, kata sang direktur, jika Roy dan Laura memakai kartu itu maka mereka akan aman aman saja, tidak akan ada yang berani mengganggu. 

Pada suatu hari ketika makan siang, sang direktur menyuruh Roy membeli makan siangnya sendiri, Roy mengatakan bahwa dia tidak membawa uang, uangnya Laura yang bawa. Jawaban Roy sangat menyudutkan Laura, seakan-akan semua uang, harta kekayaan Roy ada di tangan Laura, padahal Roy tidak punya apa-apa, Laura hanya membawa beberapa lembar uang Roy saja dan tidak sampai 100 ringgit.

Hari berganti hari, pekerjaan terasa sangat berat, Laura harus bekerja 15 jam sehari, tidak boleh duduk, jika sang direktur melihat Laura diam sebentar saja, dia langsung marah dan berkata buang buang masa saja, Laura bekerja sampai hampir hampir pingsan.

Laura yang lulusan universitas dengan nilai bagus, tak menyangka dia pun harus bekerja. Yang lebih mengejutkan lagi adalah Sang direktur memperkerjakannya sebagai Maid bukan pekerja di kantornya, begitu juga Roy, dari awal bekerja sebagai driver, tak pernah sekalipun diberikan kesempatan untuk menyetir mobil sang direktur, tiba-tiba saja dia dijadikan sebagai tukang kebun, sebelumnya beberapa bank menginginkan Laura untuk bekerja di perusahaan mereka. Tampaknya sang direktur ingin membalikkan keadaan, dia ingin Laura yang berpendidikan tinggi menjadi Maid dan Menjadikan Maid nya sebagai Asisten pribadi (Masha). Tapi Laura hanya percaya pada Tuhan bahwa Tuhan tidak tidur. 

Suatu pagi Sang Direktur datang melihat kamar Roy dan Laura, dia sangat marah ketika melihat ada makanan dalam kamar, dia foto kamar Roy dan Laura dari berbagai sudut kemudian sesampai di kantor, dia kirim semua foto-foto itu pada seseorang dan dia menelepon beberapa orang. Nah sejak saat itu semua orang di rumah yang ditempati Roy Dan Laura mengetok pintu kamar Roy dan Laura, Masing-masing mengaku bahwa mereka yang memiliki rice cooker, air frypyer, mesin cuci, dan lainnya bahkan sampai panci magic com mini yang telfonnya sudah berkelupas pun ada yang mengaku sebagai pemiliknya. Intinya sejak saat itu Roy dan Laura tidak boleh memasak lagi dan itu membuat pengeluaran mereka semakin besar dan lagi belum mendapatkan gaji. Tampaknya sang direktur lah ada dibalik semua ini.

Setiap hari ketika makan bersama, sang direktur sengaja selalu membully Roy di depan Laura, dia mengatakan bahwa Roy tidak jujur, bodoh, bekerja tidak pakai otak, banyak cakap, ketika pertama kali datang melamar pekerjaan, dia tampak seperti pintar tapi ternyata bodoh dan berani pada sang direktur, bahkan di depan kawan dia , dua orang perempuan, sang direktur dengan sombongnya berkata bahwa hanya orang-orang yang sepemikiran dengannya yang bisa duduk makan bersama-sama dengannya.

Roy tidak pernah lagi diajak makan bersama satu meja dengan sang direktur, asisten pribadi nya dan Laura, Roy makan setelah mereka makan. Sang direktur selalu berkata akan memulangkan Roy ke Kampungnya, "saya sudah banyak kali memulangkan orang-orang yang tidak bisa bekerja ke kampung mereka" katanya. Akhirnya kartu nama yang digantungkan di leher Roy diminta oleh sang direktur melalui asisten pribadinya.

Setiap hari Laura bekerja 15 jam, dia bisa beristirahat hanya ketika waktu tidur saja, sedangkan Roy lebih banyak libur, kadang kadang saja dia bekerja, sekalinya bekerja sang direktur menyiksanya dengan cara membersihkan lantai parkir di siang hari yang terik sampai sampai Roy hampir pingsan kepanasan.

Saat itu sang asisten pribadi Masha berkata pada Roy dan Laura agar mereka mempersiapkan pakaian yang akan dibawa karena Roy dan Laura akan pergi ke tempat yang berbeda selama tujuh hari esok atau lusa. 

Sampai di Hostel mereka menerka nerka, kemana Roy dan Laura akan dipisahkan ? Mereka berunding semalaman dan memutuskan untuk pergi bersama ke kampung halaman Roy meskipun pasport Laura ditahan, Roy menelepon sepupunya, mengatakan bahwa dia akan menitipkan koper dan tinggal sehari disana.

 Mereka menunggu telepon dari sang direktur semalaman tapi dia tidak juga menelepon, akhirnya sang direktur menelpon dan menyuruh Roy kembali ke kampung halamannya karena ada pekerjaan disana untuk Roy tapi sebelum pergi sang direktur meminta Roy untuk datang ke kantornya dulu. Roy hanya menjawab ya.

Di hostel Roy dan Laura cepat cepat berkemas dan mengangkut semua koper mereka keluar kamar, kemudian Roy menelepon Grab, Laura bersembunyi di balik pintu ruang tamu agar tidak tampak di CCTV rumah sang direktur yang tepat menghadap hostel, Grab pun datang, secepat kilat mereka masuk ke dalam mobil menuju sepupu Roy.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.